PHINTAS Weekly Report 3 May 2021
View PDF
03 May 2021

DOMESTIC MARKET REVIEW IHSG

IHSG [Resistance : 6070] [Pivot : 6000] [Support : 5950]

Mayoritas indeks di Wall Street melemah pada perdagangan Jumat (30/4). Meski demikain, S&P 500 mencatatkan penguatan lebih dari 5% sepanjang April 2021. Hal serupa dicatatkan oleh DJIA dan Nasdaq yang menguat 2.7% dan 5.4% di April 2021. Pelaku pasar di AS cenderung lebih berhati-hati jelang rilis pidato Kepala the Fed, Jerome Powell ditengah pekan ini (4/5), terutama terkait arah kebijakan the Fed. Mengingat U.S. Unemployment Rate diperkirakan kembali turun ke level 5.7% di April 2021 dari 6% di Maret 2021.

Sikap wait and see juga diperkirakan ditunjukan oleh pelaku pasar di Indonesia, terlebih pelaku pasar juga tengah menantikan sejumlah data domestik, termasuk inflasi April 2021, indeks manufaktur April 2021 dan pertumbuhan ekonomi Q1- 2021. Secara teknikal, IHSG kembali ditutup di bawah level psikologis 6000 pada peerdagangan Jumat (30/4). Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan kembali bergerak fluktuatif dalam rentang support 5950-5980 dan resistance 6050-6070 di pekan ini.

Kembali ke data ekonomi domestik, inflasi Indonesia diperkirakan meningkat dari 1.37% yoy di Maret 2021 menjadi 1.46% di April 2021, seiring peningkatan konsumsi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pelaku pasar juga mengantisipasi indeks manufaktur Indonesia di bulan April 2021 yang diperkirakan bertahan pada area ekspansif (>50). Oleh sebab itu, saham-saham yang berkaitan dengan konsumsi rumah tangga dan manufaktur dapat diperhatikan, diantaranya MAPI, MYOR, ICBP, JPFA dan ASII dapat diperhatikan di awal pekan (3/5)

MARKET NEWS

NZIA PT Nusantara Almazia Tbk

PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) menargetkan kinerja pada periode 2021 akan meningkat. Peningkatan tersebut akan dipicu oleh penjualan bersubsidi sebanyak 1000 unit dan 30 unit untuk rumah komersil. Seiring dengan upaya tersebut, NZIA menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp150 miliar

SAPX PT Satria Antara Prima Tbk

PT Satria Antara Prima Tbk (SAPX) mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 19.52% yoy menjadi Rp129.84 miliar di periode Q1-2021. Meski mencatatkan peningkatan penjualan, SAPX mencatatkan penurunan laba usaha sebesar 32.52% yoy menjadi Rp14.76 miliar di periode yang sama

PTBA PT Bukit Asam Tbk

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat penurunan pendapatan sebesar 23.04% yoy menjadi Rp3.94 triliun di periode Q1-2020. Sejalan dengan penurunan pendapatan PTBA juga mencatatkan penurunan laba usaha sebesar 52.36% yoy menjadi Rp514.54 miliar pada periode yang sama.

ABMM PT ABM Investama Tbk

PT ABM Investama Tbk (ABMM) berkomitmen untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara berkelanjutan. Pihak ABMM percaya bahwa penerapan ESG yang kuat pada perusahaan dapat mendukung upaya mitigasi perubahan iklim yang berujung pada peningkatan kinerja secara berkelanjutan dan juga daya saing yang lebih baik bagi perusahaan.

CAMP PT Campina Ice Cream Tbk

PT Campina Ice Cream Tbk (CAMP) mencatat penurunan laba besih setelah pajak sebesar 42.61% yoy menjadi Rp76.76 miliar. Penurunan laba bersih tersebut juga sejalan dengan penurunan penjualan bersih sebesar 7.18% yoy menjadi Rp956.03 miliar di periode yang sama

 

PHINTRACO SEKURITAS

The East Tower 16th Floor

Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No. 1

Mega Kuningan, Jakarta 12950

P.  +6221 2555 6111

F.  +6221 2555 6138

W. www.phintracosekuritas.com